Reruntuhan ibu kota kerajaan kuno Guge di Tibet, yang memainkan peranan penting semasa kebangkitan kembali Buddhisme di Tibet pada abad ke-11 Masihi. Sebuah kubu besar, yang tumbuh di sisi batu piramid, 160 meter di atas lanskap sekitarnya, mengawal jalan karavan kuno dari India ke Tibet. Setelah berdiri selama tujuh ratus tahun, ia dihancurkan oleh tentera upahan Muslim yang ditugaskan oleh raja Ladakh Buddha.
Menurut beberapa anggapan, Tsaparanglah yang menjadi prototaip negara legenda Shangri-La. Shangri-La masih diperdebatkan, apakah itu mitos atau masih tersembunyi di lembah gunung Himalaya yang hebat, di mana ia menunggu saatnya untuk keluar dari kabut gunung. Menurut legenda kuno, ini adalah tempat suci di mana komuniti pemimpin spiritual terbesar dan pemimpin mereka, hari ini, tersembunyi oleh tabir Akasha, yang melindunginya dari dunia secara luas.
Kerja arkeologi berskala besar bermula di sini pada tahun 1985. Seluruh sistem terowong dan gua, sekitar 400 bilik dan 800 gua ditemui di bawah gunung. Di atasnya dibangun dua kuil Merah dan Putih, sebuah biara bagi para bhikkhu, di sepanjang tangga batu, melalui sebuah terowong, begitu mungkin untuk pergi ke perkampungan kerajaan, dan di puncak gunung terdapat sebuah istana kerajaan. Lebih dari seribu meter persegi lukisan dinding boleh dianggap sebagai tinggalan paling berharga di bandar ini. Di antara lukisan dinding ini terdapat lukisan makhluk mitos, dengan kepala manusia dan badan ular, yang sangat jarang terdapat di tempat lain. Terdapat gua-gua yang mempunyai senjata, topi keledar dan baju besi yang dipelihara oleh pejuang pada masa lalu.