Pakar Memberitahu Sama Ada Robot Harus Merasa Sakit - - Pandangan Alternatif

Pakar Memberitahu Sama Ada Robot Harus Merasa Sakit - - Pandangan Alternatif
Pakar Memberitahu Sama Ada Robot Harus Merasa Sakit - - Pandangan Alternatif

Video: Pakar Memberitahu Sama Ada Robot Harus Merasa Sakit - - Pandangan Alternatif

Video: Pakar Memberitahu Sama Ada Robot Harus Merasa Sakit - - Pandangan Alternatif
Video: Shocking Views of Shabir Ally 2024, Mungkin
Anonim

Walaupun rasa sakit boleh menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan, itu adalah mekanisme asas dalam tubuh untuk membantunya mengenal pasti ancaman, tetapi para saintis telah mengetahui apakah robot harus diprogram untuk mengalami kesakitan. Dokumentari baru dari saintis Universiti Cambridge menangani masalah kontroversial ini dengan melihat isu-isu falsafah, etika dan sosial yang mengelilingi pengaturcaraan kesakitan.

Dokumentari, yang disebut Pain in the Car, memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai konsep kesakitan, menurut sejumlah pakar, termasuk penyelidik kecerdasan buatan, perancang robot, dan pengamal perubatan. Kesakitan pada robot dapat membantu mereka mencegah kesakitan bagi diri mereka sendiri dan orang lain.

Kevin Rathbone, seorang perunding untuk Robotae, mengatakan: “Sekiranya robot harus pergi ke perhentian terakhir dan hanya melaluinya, ia boleh melukai dirinya sendiri. Sekiranya, sebaliknya, ia mengesan berhenti akhir dan mundur sedikit, maka ini melindunginya dari kerosakan. Dari satu segi, terdapat persamaan dengan tindak balas kesakitan manusia."

Dari sudut kepraktisan mencipta rasa sakit pada robot, para penyelidik percaya bahawa ia tidak akan menjadi proses yang sukar. Dr. Ewen John Smith, seorang profesor farmakologi di University of Cambridge, mengatakan: "Merancang robot untuk mewujudkan persekitaran fizikalnya, atau kesakitan fizikal, adalah operasi yang cukup mudah, dan perasaan ini sudah ada sampai tahap tertentu dalam robot."

Namun, masih harus dilihat bagaimana keseimbangan masalah etika, falsafah dan sosial yang berkaitan dengan kesakitan akan dipertahankan, dan apakah robot di masa depan harus diprogramkan untuk merasakannya.

Burma Roman