Kematian Cepat Patung Di Pulau Paskah Diramalkan - Pandangan Alternatif

Kematian Cepat Patung Di Pulau Paskah Diramalkan - Pandangan Alternatif
Kematian Cepat Patung Di Pulau Paskah Diramalkan - Pandangan Alternatif

Video: Kematian Cepat Patung Di Pulau Paskah Diramalkan - Pandangan Alternatif

Video: Kematian Cepat Patung Di Pulau Paskah Diramalkan - Pandangan Alternatif
Video: 10 TEORI PATUNG RAKSASA MISTERIUS DI PULAU PASKAH 2024, September
Anonim

Pantai Pulau Paskah dan patung-patung kuno yang terletak di sana akan dibanjiri dalam beberapa dekad mendatang kerana kenaikan permukaan laut yang disebabkan oleh pemanasan global. Dilaporkan oleh The New York Times.

Para penyelidik menganggarkan bahawa pada tahun 2100, lautan dapat naik sekitar dua meter, dengan kawasan pesisir yang luas di bawah air. Ini akan memperhebatkan proses hakisan dan pemusnahan garis pantai di Pulau Paskah, bersama dengan moai yang berdiri di sana - patung-patung dalam bentuk kepala manusia besar yang terletak di batang tubuh yang dipotong ke pinggang.

Seperti disebutkan, banyak patung, yang saat ini berdiri hampir di tepi air, akan terancam. Oleh itu, lautan yang maju mungkin akan memusnahkan platform upacara (ahu) Tongariki, di mana terdapat 15 patung pelbagai ukuran. Pantai di Teluk Anakena, terkenal dengan pasir karang putihnya, dan ahu Akhanga, di mana terletaknya moai yang gugur, juga akan hilang.

Penduduk Pulau Paskah merancang untuk menggunakan tembok untuk melindungi mercu tanda, tetapi belum jelas apakah ukuran ini akan berkesan. Pegawai sedang mempertimbangkan untuk memindahkan patung-patung itu ke pedalaman.

Moai didirikan oleh orang asli - Rapanui, yang tiba di pulau itu pada abad IX-X dari Polinesia Timur. Patung-patung tersebut dipercayai dibuat antara tahun 1250 dan 1500. Bahan itu adalah batu dari kuari gunung berapi Rano Raraku yang telah pupus.

Disyorkan: