"Ini Adalah Tanda Kebesaran Tuhan!", Demikian Mereka Mengatakan Tentang Lingkaran Tanaman Baru Di Indonesia - Pandangan Alternatif

Isi kandungan:

"Ini Adalah Tanda Kebesaran Tuhan!", Demikian Mereka Mengatakan Tentang Lingkaran Tanaman Baru Di Indonesia - Pandangan Alternatif
"Ini Adalah Tanda Kebesaran Tuhan!", Demikian Mereka Mengatakan Tentang Lingkaran Tanaman Baru Di Indonesia - Pandangan Alternatif

Video: "Ini Adalah Tanda Kebesaran Tuhan!", Demikian Mereka Mengatakan Tentang Lingkaran Tanaman Baru Di Indonesia - Pandangan Alternatif

Video:
Video: Kisah Nyata yang Sangat Mengharukan | Tanda Kekuasaan Allah 2024, April
Anonim

Pihak berkuasa pusat dan daerah di Indonesia berusaha mencari tahu pada hari Isnin siapa yang akan bertanggungjawab untuk menyelidiki fenomena misteri - lingkaran di lapangan yang ditemukan sehari sebelumnya di bahagian tengah pulau Jawa yang paling padat penduduknya, menurut media nasional

Seorang penduduk sebuah kampung di daerah khas Sleman, Yogyakarta, Yudi, 20, menemui piktogram besar di sawah dalam perjalanan bekerja pada hari Ahad pagi, menurut laman web Kompas.

"Semasa saya berjalan melalui sawah, saya melihat sebilangan padi telah mati, membentuk corak teratur yang kemas," katanya.

Lingkaran di lapangan disebut gambar dalam bentuk cincin, lingkaran dan bentuk geometri lain yang muncul di ladang dengan tanaman, di pasir, di paya, di salji dan di atas es. Lukisan ini boleh berukuran kecil atau besar sehingga hanya dapat dilihat secara keseluruhan dari kapal terbang. Sifat penampilan mereka tidak diketahui sepenuhnya, tetapi ribuan kes telah direkodkan ketika piktogram seperti itu sengaja dibuat oleh orang-orang untuk menipu. Ada yang mengaitkan penampilan bulatan dengan pendaratan objek terbang yang tidak dikenali (UFO).

Lingkaran tersebut direkam di Indonesia untuk pertama kalinya dan lingkaran besar dengan diameter sekitar 30 meter dan tertutup dalam dua lingkaran yang lebih kecil dan segitiga, menurut laman web majalah Tempo. Angka-angka biasa pada sawah yang setinggi 60-70 sentimeter, yang jelas kelihatan dari puncak bukit yang berdekatan, dibentuk oleh jalur batang yang lebar yang dibengkokkan setinggi setengah meter.

"Saya rasa mereka ditinggalkan oleh kapal angkasa asing yang sama seperti yang saya lihat di TV," kata penduduk tempatan Cahyo Utomo.

Pihak berwenang setempat, sebagaimana layaknya mereka, lebih berhati-hati dalam penilaian mereka dan segera mulai "menyelaraskan", seperti yang biasa disebut di Indonesia, proses mengalihkan tanggung jawab yang mungkin kepada orang lain.

"Kami sudah dalam proses berkoordinasi dengan pihak berwajib, termasuk polis dan militer, untuk menentukan langkah selanjutnya," kata seorang pemimpin daerah Makwan kepada Antara Berita Nasional.

Video promosi:

Pada pendapatnya, Institut Aeronautik dan Angkasa Nasional Indonesia (LAPAN) juga harus menyelidiki kejadian tersebut.

Walau bagaimanapun, Institut telah mencuci tangan untuk turut serta dalam siasatan.

Kami tidak akan mengirim sekumpulan penyelidik ke sana, kerana ini bukan fenomena kosmik atau semula jadi. Kami sangat mengesyaki bahawa ini adalah kerja manusia,”kata eksekutif LAPAN Thomas Djamaluddin kepada portal berita Detik.com di Jakarta.

Namun, tidak semua orang di ibu negara sama-sama skeptis. Agung Laksono, Menteri Koordinator (analog Wakil Perdana Menteri Rusia) untuk Kesejahteraan Masyarakat Indonesia, telah menentukan dengan tepat siapa yang bertanggung jawab atas lingkaran misteri itu.

“Pertama sekali, tentera bertanggungjawab terhadap mereka. Dan hanya itu - Kementerian Pertanian, kerana ia berlaku di kawasan pertanian, katanya.

Komander tentera udara negara itu, Marsekal Udara Imam Sufaat, memerintahkan helikopter dihantar ke tempat kejadian untuk mengambil gambar udara dari mereka.

"Dengan memeriksa foto-foto itu, kita mungkin dapat menentukan apakah gambar dibuat oleh kekuatan yang melampaui pengetahuan manusia," katanya dengan hati-hati.

Ada di Indonesia yang sudah jelas mengenai perkara utama.

Saya tidak tahu sama ada UFO telah mendarat di sini atau tidak. Namun, jelas bahawa ini adalah tanda keagungan Tuhan,”kata penduduk tempatan berusia 37 tahun, Syamsul Bahri.

Disyorkan: